Pengembangan Sumber Daya Manusia Melalui Sekolah Menengah Kejuruan Khususnya Program Keahlian Rumpun Bangunan
Sumber daya
manusia merupakan kunci dari majunya sebuah Negara, kualitas sumber daya
manusia secara tidak langsung akan mempengaruhi perkembangan kemajuan di segala
sektor yang sangat pesat. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan sebuah upaya
untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di karenakan
kurikulum di SMK berbasis pengembangan dan pematangan kompetensi keahlian.
Khususnya
SMK dalam bidang program keahlian di bidang rumpun bangunan, di
harapkan para peserta didik nantinya akan mempunyai kualitas sumber daya
manusia yang mempunyai kompetensi keahlian dalam bidang bangunan. Ini akan
membuat sumber daya manusia siap untuk bersaing di dunia industri yang terkait
dengan dunia pembangunan dan ini merupakan sebuah kompetensi yang mempunyai prospek
yang cukup memjanjikan karena kita tahu betapa banyaknya peluang di dunia
pembangunan yang ada di Indonesia. Mereka di siapkan menjadi tenaga yang siap
di bidang pembangunan yang mempunyai pengetahuan pengetahuan pendidikan tentang
hidup bermasyarakat sehingga di harapkan mempunyai akhlak yang baik.
Namun di
setiap usaha-usah pasti akan di temukan sebuah kendala, begitu pula dengan
usaha dalam rangka mengembangkan kualitas sumber daya manusia memiliki berbagai
kendala. Kendala-kendala tersebut antara lain :
1.
Masih rendahnya tingkat
pendayagunaan sumber daya manusia yang ditandai oleh besarnya jumlah dan
tingkat pengangguran sehingga resiko ketergantungan semakin tinggi.
2.
Mutu produktivitas sumber daya manusia secara relatif masih harus
banyak ditingkatkan terutama untuk menghadapi perubahan ekonomi dan
perkembangan teknologi yang semakin cepat.
3.
Masalah besarnya kesenjangan sosial ekonomi masyarakat baik antar
kelompok maupun antar daerah.
4.
Penyebaran sumber daya manusia masih belum merata.
5.
Masih rendahnya tingkat kesesuaian dan keserasian dunia pendidikan
dengan dunia kerja.
Di sisi lain pembangunan juga akan membawa
dampak negatif terhadap kualitas masyarakat apabila tidak memperhatikan atau
mempertimbangkan manusia dalam proses pembangunan, yaitu dapat menurunkan
kualitas masyarakat. Karenanya perlu ada pertimbangan dari berbagai sisi dalam
pembangunan yang akan dilaksanakan terutama sisi sosial, spiritual terhadap
kesiapan dan daya tanggap sumber daya manusia dengan perubahan yang terjadi
akibat pembangunan dan modernisasi.
Beberapa dampak negatif dari pembangunan
terhadap kualitas manusia antaralain Proses industrialisasi akan memakan korban
sosial. Oleh karena kurang memperhatikan manusia dalam proses produksi,
industrialisasi telah mengakibatkan karyawan menjadi alienated dan mengalami
self estrangement. Karyawan merasa asing terhadap karyanya sendiri, asing
terhadap kerjanya, dan asing terhadap aktivitas yang dia lakukan sendiri. Semua
ini menimbulkan perasaan power lessness, manusia menjadi tidak berdaya, tidak
memiliki kontrol pada dirinya maupun kontrol pada sesuatu di luar dirinya.
Dalam rangka mengantisipasi dampak tersebut,
pemerintah kita berusaha mengembangkan sumber daya manusia yang bertitik tolak
pada kualitas manusia dan kualitas masyarakat sebagaimana telah dinyatakan oleh
Menteri Negara Kependudukan dan lingkungan Hidup (dalam Dahlan Alwi) bahwa:
“Kualitas dibagi dalam KF (Kualitas Fisik) dan KNF (Kualitas Non Fisik). Atas
dasar itu, kerangka KNF adalah:
1.
Kualitas kepribadian.
Ciri KNF (Kualitas Non Fisik) yang pokok yang perlu ada pada
setiap manusia pembangunan adalah kecerdasan, kemandirian, keativitas,
ketahanan mental, dan keseimbangan emosi-rasio.
2.
Kualitas bermasyarakat.
Keselarasan hubungan dengan sesama manusia, yakni kesetiakawanan dan
keterbukaan.
3.
Kualitas berbangsa.
Tingkat kesadaran berbangsa dan bernegara yang semartabat dengan bangsa lain.
4.
Kualitas spiritual.
KNF (Kualitas Non Fisik) dalam hubungannya dengan Tuhan, yakni religius dan
moralitas.
5.
Wawasan lingkungan.
Kualitas yang diperlukan untuk mewujudkan aspirasi dan potensi diri dalam
bentuk kerja nyata guna menghasilkan sesuatu dengan mutu sebaik-baiknya.
6.
Kualitas karyawan.
KNF (Kualitas Non Fisik) yang diperlukan untuk mewujudkan aspirasi
dan potensi diri dalam bentuk kerja nyata guna menghasilkan sesuatu dengan mutu
sebaik-baiknya.
Sedangkan ukuran KF (Kualitas Fisik) adalah kualitas yang nampak dalam individu
seperti: harapan usia hidup, tinggi badan, angka kesakitan (Dahlan Alwi, 1990:
3).”