Rabu, 03 April 2013


Pengembangan Sumber Daya Manusia Melalui Sekolah Menengah Kejuruan Khususnya Program Keahlian Rumpun Bangunan

Sumber daya manusia merupakan kunci dari majunya sebuah Negara, kualitas sumber daya manusia secara tidak langsung akan mempengaruhi perkembangan kemajuan di segala sektor yang sangat pesat. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan sebuah upaya untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di karenakan kurikulum di SMK berbasis pengembangan dan pematangan kompetensi keahlian.

Khususnya SMK dalam bidang program keahlian di bidang rumpun bangunan, di harapkan para peserta didik nantinya akan mempunyai kualitas sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi keahlian dalam bidang bangunan. Ini akan membuat sumber daya manusia siap untuk bersaing di dunia industri yang terkait dengan dunia pembangunan dan ini merupakan sebuah kompetensi yang mempunyai prospek yang cukup memjanjikan karena kita tahu betapa banyaknya peluang di dunia pembangunan yang ada di Indonesia. Mereka di siapkan menjadi tenaga yang siap di bidang pembangunan yang mempunyai pengetahuan pengetahuan pendidikan tentang hidup bermasyarakat sehingga di harapkan mempunyai akhlak yang baik.

Namun di setiap usaha-usah pasti akan di temukan sebuah kendala, begitu pula dengan usaha dalam rangka mengembangkan kualitas sumber daya manusia memiliki berbagai kendala. Kendala-kendala tersebut antara lain :

1.     Masih rendahnya tingkat pendayagunaan sumber daya manusia yang ditandai oleh besarnya jumlah dan tingkat pengangguran sehingga resiko ketergantungan semakin tinggi.
2.    Mutu produktivitas sumber daya manusia secara relatif masih harus banyak ditingkatkan terutama untuk menghadapi perubahan ekonomi dan perkembangan teknologi yang semakin cepat.
3.    Masalah besarnya kesenjangan sosial ekonomi masyarakat baik antar kelompok maupun antar daerah.
4.    Penyebaran sumber daya manusia masih belum merata.
5.    Masih rendahnya tingkat kesesuaian dan keserasian dunia pendidikan dengan dunia kerja.

Di sisi lain pembangunan juga akan membawa dampak negatif terhadap kualitas masyarakat apabila tidak memperhatikan atau mempertimbangkan manusia dalam proses pembangunan, yaitu dapat menurunkan kualitas masyarakat. Karenanya perlu ada pertimbangan dari berbagai sisi dalam pembangunan yang akan dilaksanakan terutama sisi sosial, spiritual terhadap kesiapan dan daya tanggap sumber daya manusia dengan perubahan yang terjadi akibat pembangunan dan modernisasi.

Beberapa dampak negatif dari pembangunan terhadap kualitas manusia antaralain Proses industrialisasi akan memakan korban sosial. Oleh karena kurang memperhatikan manusia dalam proses produksi, industrialisasi telah mengakibatkan karyawan menjadi alienated dan mengalami self estrangement. Karyawan merasa asing terhadap karyanya sendiri, asing terhadap kerjanya, dan asing terhadap aktivitas yang dia lakukan sendiri. Semua ini menimbulkan perasaan power lessness, manusia menjadi tidak berdaya, tidak memiliki kontrol pada dirinya maupun kontrol pada sesuatu di luar dirinya.

Dalam rangka mengantisipasi dampak tersebut, pemerintah kita berusaha mengembangkan sumber daya manusia yang bertitik tolak pada kualitas manusia dan kualitas masyarakat sebagaimana telah dinyatakan oleh Menteri Negara Kependudukan dan lingkungan Hidup (dalam Dahlan Alwi) bahwa: “Kualitas dibagi dalam KF (Kualitas Fisik) dan KNF (Kualitas Non Fisik). Atas dasar itu, kerangka KNF adalah:

1.    Kualitas kepribadian.
Ciri KNF (Kualitas Non Fisik) yang pokok yang perlu ada pada setiap manusia pembangunan adalah kecerdasan, kemandirian, keativitas, ketahanan mental, dan keseimbangan emosi-rasio.
2.    Kualitas bermasyarakat.
Keselarasan hubungan dengan sesama manusia, yakni kesetiakawanan dan keterbukaan.
3.    Kualitas berbangsa.
Tingkat kesadaran berbangsa dan bernegara yang semartabat dengan bangsa lain.
4.    Kualitas spiritual.
KNF (Kualitas Non Fisik) dalam hubungannya dengan Tuhan, yakni religius dan moralitas.
5.    Wawasan lingkungan.
Kualitas yang diperlukan untuk mewujudkan aspirasi dan potensi diri dalam bentuk kerja nyata guna menghasilkan sesuatu dengan mutu sebaik-baiknya.
6.    Kualitas karyawan.
KNF (Kualitas Non Fisik) yang diperlukan untuk mewujudkan aspirasi dan potensi diri dalam bentuk kerja nyata guna menghasilkan sesuatu dengan mutu sebaik-baiknya.
Sedangkan ukuran KF (Kualitas Fisik) adalah kualitas yang nampak dalam individu seperti: harapan usia hidup, tinggi badan, angka kesakitan (Dahlan Alwi, 1990: 3).”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar